JURNAL PRATIKUM KIMIA ORGANIK II (PERCOBAAN 4 PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ESTER METIL SALISILAT (MINYAK GANDAPURA) )
JURNAL PRATIKUM KIMIA ORGANIK II (PERCOBAAN 4 PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ESTER METIL SALISILAT (MINYAK GANDAPURA) )
JURNAL PRATIKUM
KIMIA ORGANIK II
DISUSUN OLEH :
Risa Novalina Ginting (A1C118070)
DOSEN PENGAMPU :
Dr.Drs.SYAMSURIZAL.,M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN METEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
I. Judul : Pembuatan Senyawa Organik
Ester Metil Salisilat (Minyak Gandapura)
II.
Hari/Tanggal : Kamis, 29
Oktober 2020
III.
Tujuan : Adapun
Tujuan dari Praktikum Kali ini adalah:
1. Dapat memahami cara pembuatan minyak
gandapura secara sintesis dari asam salisilat dan methanol
2. Dapat mengetahui minyak gandapura
merupakan ester karboksilat
3. Dapat menentukan sifat fisik dan kimia
dari minyak gandapura
4. Dapat mengetahui jenis reaksi sintesis
pembuatan minyak gandapura
IV. Landasan
Teori
Minyak gandapura
adalah sejenis obat gosok yang dapat menghilangkan rasa sakit local (local
anastetic) yang efetif dan tidak
mempunyai efek samping yang serius pada kulit. Pada pembuatan senyawa organik
kali ini akan terjadi reaksi esterifikasi yang merupakan reaksi dari asam
karboksilat dengan alcohol menghasilkan ester dan air. Kesetimbangan dapat
diperoleh dengan menambahkan katalisator asam kuat. Pada suhu kamar, derajat
kesetimbangan reaksi asam dengan alcohol adalah kecil kesetimbangan dicapai
dengan lambat. Tetapi kalau reaksi berlangsung pada suhu lebih tinggi dengan
menggunakan pendingi balik ( refluksi) dan asam kuat sebagai katalisator, maka
reaksi itu dipercepat dan kesetimbangan lebih mudah diacapai (Asas Le
Chathelier). Metil salisilat adalah ester dari asam karboksilat. Secara
sintesis dapat diperoleh dengan mereaksikan asam salisilat dengan alcohol. Sampai
reaksi mencapai kesetimbangan. Untuk mempercepat reaksi perlu ditambahkan asam
sulfat pekat sebagai katalisator dan dibantu dengan pemanasan. Pada mulanya
metal salisilat dapat diperoleh secara alami dengan mengisolasinya dari
tumbuhan gandapura. Metil salisilat dikenal juga dengan minyak dari winter
green (Tim Kimia Organik II. 2019).
Metal salisilat
merupakan salah satu senyawa organic yang merupakan sebuah ester. Sedangkan
ester adalah suatu kombinasi dari sebuah asam organic dan suatu alcohol. Metal
salisilat juga dikenal sebagai minyak gandapura dan ditemukan secara alami
didalam tanaman. Kemudian metal salisilat dapat digambarkan sebagai sebuah
senyawa yang sangat aromatic, cairannya bewarna kuning agak terang. Prinsip
pembuatan metal salisilat yaitu esterifikasi yang mana antara asam salisilat dengan
methanol. Turunan asam karboksilat membentuk ester asam karboksilat. Ester
karboksilat ialah suatu senyawa yang mengandung gugus –CO2-R dengan R dapat
berupa alkil maupun aril. Esterifikasi dikatalisis asam dan bersifat dapat
balik (Fessenden,1981).
Metil salisilat adalah
komponen utama obat gosok pada minyakangin.Metil salisilat terkandung dalam
minyak gandapura (Gaultheria Fragrantissima) yang merupakan tanaman minyak
astiri yang cukup potensial dan terkandung pada minyak aromatik dari bunga,
daun, dan kulit batang tumbuhan lainnya. Didalam tubuh, metil salisilat di
hidrolisis menjadi asam salisilat yang mempunyai efek serupa dengan aspirin.
Metil salisilat adalah cairan kuning kemerahan dengan bau wintergreen. Tidak
larut dalam air tetapi larut dalam alkohol dan eter.Metil salisilat sering
digunakan sebagai bahan farmasi, penyedaprasa pada makanan, minuman,
gula-gulaan, pasta gigi, anti sqeptik dan kosmetik serta parfum
(Bachtiar,2014).
Sebagian besar
Salisilat yang terdapat pada tanaman gandapura berada dalam bentuk aktf yang
disebut Gaultherin yang merupakan konjugasi metal salisilat dengan disakarida.
Ketika jaringan tumbuhan tersebut rusak atau terkoyak, gaultherin akan terhidrolisis
secara enzimatis menjadi metal salisilat dan terlepas. Proses ini diduga
merupakan bagian system pertahanan dari tumbuhan gandapura. Gaultherin memiliki
sifat-sifat yang menjadikannya sebagai kandidat terbaik natural aspirin, anti kanker, anti inflammatory
dan cardiopklomonary. Secara empiris tanaman dari keluarga yang gaultherin juga
dilaporkan memiliki daya sembuh sama dengan aspirin sintesis namun memiliki
efek negative yang minimal (Kusumo. 2015).
Pada proses
esterifikasi asam yang digunakan adalah katalis asam yang selain berfungsi
sebagai katalis juga berfungsi sebagai penarik. Hal ini disebabkan karena
reaksi esterifikasi adalah reaksi kesetimbangan yang dapat menghasilkan air.
Metil ester asam lemak komersil disintesis melalui reaksi esterifikasi
trigliserida murni. Asam lemak, lemak atau minyak alami dengan methanol
menggunakan katalis asam atau basa. Faktor-faktor yang memperngaruhi produk
metal ester yang dihasilkan dari proses esterifikasi diantaranya adalah
perbandingan (rasio), molar reaktan dan waktu reaksi esterifikasi yang
digunakan asam laurat menjadi metal esternya merupakan reaksi yang bersifat
reversible sehingga hasil reaksi tidak terlalu mengikuti perhitungan
stoikiomterinya. Rasio molar yang tepat akan memberikan kondisi optimum dalam
reaksi esterifikasi sehingga perolehan dalam jumlah maksimum dan mengurangi
kemungkinan bahan berlebih yang tidak bereaksi. Reaksi yang berlangsung lama
akan memerlukan energi dan biaya yang lebih banyak. Waktu dan reaksi berbanding
lurus dengan konsentrasi metal ester yang digunakan (Moppisatu. 2015).
V. Alat dan Bahan
5.1 Alat
Adapun alat yang kami gunakan dalam praktikum ini
ialah:
1. Labu
dasr bulat 500ml
2. Thermometer
3. Labu
destilasi 100ml
4.
Pendingin
5. Corong
pisah
6. Erlenmeyer
5.2 Bahan
Adapun bahan yang kami gunakan adalah:
1. 28 gram
asam salisilat
2. Natrium
bikarbonat
3. 81ml
methanol
4.
Magnesium sulfat anhidrat
5. 8ml asam
sulfat
VI. Prosedur Kerja
1.
Dimasukkan 28 gr asam salisilat
kedalam labu dasar bulat ukuran 500 ml,
20 ml methanol dan 2 ml asam sulfat lalu dikocok.
2.
Dilengkapi labu tadi dengan
pendingin air, refluks selama 1.5 jam, biarkan campuran menjadi dingin, rubah
posisi pendingin tegak menjadi miring untuk mendestilasi sisa methanol dengan
memanaskan diatas penangas air.
3.
Setelah methanol habis
terdestilasi, lalu biarkan dingin.
4.
Kemudian isi labu, tuangkan ke dalam corong pisah, dicampur dengan 60 ml
air kocok kuat-kuat, biarkan sampai tebentuk dua lapisan zat cair.
5.
Alirkan lapisan ester (lapisan
bawah) kedalam Erlenmeyer, sampai bebas asam tambahkan larutan jenuh NaHCO3
sampai bebas asam tambah magnesium sulfat anhidrida untuk mengeringkan ester
salisilat selama 30 menit.
6.
Disaring dan filtratnya langsung ditampung kedalam labu destilasi,
kemudian destilasi diatas penangas air. Catat temperature pada waktu destilat
ditampung.
7.
Bila ternyata temperature masih
jauh dibawa titik didih metal salisilat 115⁰ C murnikan kembali pada metal
salisilat yang ditampung dengan mendestilasi lagi. Periksa indeks metal
salisilat yang murni ini.
Link Video
https://www.youtube.com/watch?v=vvrfHS4DRoM&t=750s
Permasalahan
1. Mengapa pada percobaan ini dilakukan pemisahan metanol dari suatu larutan asam salisilat?
2. Bagaimana bila kita tidak menggunakan anhidrat magnesium sulfat dalam praktikum kali ini?
3. Mengapa pada percobaan ini digunakan asam sulfat jadi katalisator?

Saya Erik Surya Kurniawan NIM A1C118027 akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 3. Karena asam sulfat dapat mempercepat terjadinya reaksi esterifikasi antara asam Salisilat dengan metanol.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAssalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh saya adinda putri dengan Nim A1C118008 ,akan menjawab permasalahan no 2 dimana jika tidak menggunakan magnesium anhidrat untuk pengeringan Ester salisilat manjadi lama.karena tujuan penambahan magnesium anhidrat adalah untuk mengeringkan Ester salisilatnya. Terimakasih
BalasHapusSaya Nely Frisca (A1C118036) akan menjawab permasalahan nomor 1. Untuk mendapatkan hasil berupa minyak gandapura pada percobaan ini maka dilakukan refluks dan destilasi. Refluks pada percobaan ini berujuan untuk mempercepat terjadinya reaksi dengan pemanansan tanpa mengurangi volume zat yang bereaksi. Selanjutnya dilakukan destilasi sisa dari methanol untuk memperoleh hasil yang diinginkan.
BalasHapus