JURNAL PRATIKUM KIMIA ORGANIK II (PERCOBAAN 7 ISOLASI SENYAWA BAHAN ALAM (ALKALOID) )

 JURNAL PRATIKUM KIMIA ORGANIK II (PERCOBAAN 7 ISOLASI SENYAWA BAHAN ALAM (ALKALOID) )

 

JURNAL PRATIKUM

KIMIA ORGANIK II



 

DISUSUN OLEH :

 

Risa Novalina Ginting  (A1C118070)

 

DOSEN PENGAMPU :

 

Dr.Drs.SYAMSURIZAL.,M.Si

 

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA 

JURUSAN METEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020




   I.          Judul           : Isolasi Senyawa Bahan Alam (Alkaloid)

  II.         Hari/Tgl      : Kamis, 19 November 2020

  III.         Tujuan        :

          Adapun tujuan dilakukan praktikum kali ini adalah:

       1.     Dapat menguasai teknik-teknik isolasi bahan alam khususnya alkaloid.

       2.     Dapat mengenal sifat-sifat kimia alkaloid melalui reaksi-reaksi pengenalan

             yang spesifik.

VI.     Landasan Teori

Kafein, 1,3,7-trimetilxantin biasanya terdapat pada tanaman kopi, the, coklat dan juga banyak terdapat dalam minuman seperti cocacola. Kafein termasukkedalam kelompok alkaloid golongan purin,dimana strukturnya banyak mengandung N yang erikat dalam struktur.kafein juga mempunyai efek fisiologis jika terdapat pada darah yaitu bersifat stimulant.mengisolasi kafein daribahan alam misalnya daun the termasuk mudah karena mudah larut dalam air panas dan lebih larut lagi dalam kloroform (Tim Penuntun Kimia Organik 2, 2015).

Kandungan senyawa kimia dari tumbuhan yang memiliki bioaktifitas umumnya berasal dari metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, terpenoid, steroid, dan lain-lain. Senyawa alkaloid memiliki banyak efek farmakologi yaitu sebagai antiflamasi, antimikroba, antikanker, dan meningkat efek antioksidan sel (Untoro, dkk. 2016).

Alkaloid merupakan zat yang mempunyai kecenderungan menghambat pertumbuhan bakteri,, mengandung satu atau lebih atom nitrogen yang bersifat basa dan merupakan zat aktif dari tanaman yang berpotensi sebagai obat. Hasil  identifikasi positif mengandung senyawa alkaloid pada uji menggunakan reaksi Bouchard ditandai dengan terbentuknya endapan yang larut dalam alcohol(Fazil, dkk. 2017).

Alkaloid dapat dikalsifikasikan berdasarkan sumber dan gugus fungsi yang dikandungnya. Menurut Hegnauer, alkaloid digolongkan menjadi 3 yaitu alkaloid sesungguhnya, protoalkaloid dan psudoalkaloid.  Dan juga alkaloid merupakan suatu golongan senyawa organic yang terbanyak ditemukan di alam. Hampir seluruh alkaloid berasal dari berbagai jenis tumbuhan. Semua alkaloid mengandung atom nitrogen yang bersifat basa dan merupakan bagian dari cincin heterosiklik. Refluks, salah satu metode dalam ilmu kimia untuk mensintesis suatu senyawa, baik organic maupun anorganik. Umunya digunakan untuk mensintesis senyaw-senyawa yang mudah menguap atau volatile. Pada kondisi ini jika dilakukan pemanasan biasa maka pelarut akan menguap sebelum reaksi berjalan selesai. Prinsip dari metode refluks adalah pelarut volatile yang digunakan akan menguap pada suhu tinggi (Slamet,1989).

Secara umum, untuk golongan senyawa alkaloid memiliki sifat-sifat antara lain alkaloid biasanya berbentuk Kristal tak bewarna, tidak mudah menguap, tidak larut dalam air, larut dalam pelarut organic misalnya seperti etanol, eter dan kloroform. Alkaloid juga bersifat basa yang pada umumnya berasa pahit, dan juga bersifat racun yang mempunyai efek fisiologis, serta optis aktif.  Alkaloid memiliki sifat fisiologis yang menonjol dan juga sering digunakan secara luas dalam bidang pengobatan (Muderawan,2002).

 

V.      Alat dan Bahan

          5.1 Alat

1.     Corong pisah 500 ml

2.     Erlenmeyer

3.     Corong Buchner dan Vakum

4.     Pemanasan manetei

5.     Gelas Kimia 500 ml

6.     Corong Gelas

5.2 Bahan             

1.     Kalsium Karbonat serbuk

2.     Kloroform/Metilen klorida

3.     Benzena

4.     Petroleum Benzene

5.     Larutan NaOH 5%

6.     Reagen Dragendorf

7.     Reagen Wagner

8.     Plat TLC

9.     Ca (OH)2

 

VI.     Prosedur Kerja

1.       Dimasukkan 25 gr kering ke dalam Erlenmeyer 500ml, tambahkan 250ml udara dan 25 gr CaCo3.

2.       Dipanaskan di atas uap air selama 20 menit, sambil di-waktu diaduk atau di goncang.

3.       Didinginkan diudara, gunakan air corong Buchner besar dan pengisapan sampai kering penuh.

4.       Dipindahkan larutan udara ke dalam porong 500ml, partikel padat jangan sampai terbawa.

5.       Dibiarkan dingin diudara, lalu lakukan ekstraksi dua kali masing-masing dengan 25ml kloroform atau metilen klorida. Dengan hati-hati selama 5-10 menit. Jika terjadi emulsi yang sukar dibatalkan, coba tambahkan sedikit pelarut lagi.

6.       Dibiarkan corong pada statif atau klem, biarkan beberapa saat sampai terpisahkan dua lapisan.

7.       Diterbitkan di atas kloroform ke dalam tabung destilasi di atas penangas udara, sampai diperoleh larutan januhnya yang hijau tidak mungkin sampai tebentuk kristalnya sebanyak mungkin.

8.       Dimasukkan kristalisasi dengan melarutkannya dalam 5 ml benzena panas dan tambahkan 10ml minyak bumi benzene.

9.       Dipisahkan Kristal dengan penyaringan menggunakan corong Buchner membuat rekaman dengan menggunakan campuran pelarut yang sama.

10.   Ditimbang dan tentukan titik lelehnya (sekitar 225-250oC).

Berikut adalah link video percobaan : 

https://youtu.be/KxyzQHHjeL8 

Permasalahan

1.       Mengapa kristalisasi dilakukan 2 tahap? Dan apa dampaknya terhadap hasil yg didapat?

2.       Mengapa pada percobaan ini alkaloid ditambahkan dengan air, padahal alkaloid sendiri tidak laru dalam air. Apa fungsi penambahan air pada isolasi alkaloid ini ?

3.       Apa fungsi penambahan Ca(OH)2 pada percobaan ini ?

Komentar

  1. Saya Bella Veronica (095) mencoba menjawab pertanyaan no.2 penggunaan air disini adalah untuk melarutkan simplisa yang kering dan juga padatan CaCO3 sehingga dapat dilakukan tahap selanjutnya.

    BalasHapus
  2. saya susilawati (091) akan menjawab permasalahan no 1. Kristalisasi adalah proses pembentukan bahan padat dari pengendapan larutan, melt (campuran leleh), atau lebih jarang pengendapan langsung dari gas. Kristalisasi juga merupakan teknik pemisahan kimia antara bahan padat-cair, di mana terjadi perpindahan massa (mass transfer) dari suat zat terlarut (solute) dari cairan larutan ke fase kristal padat.

    BalasHapus
  3. Baiklah saya Vika Seputri (A1C118086) akan mencoba menjawab permasalahan no. 3 menurut saya, Ca(OH)2 sebagai bahan yang akan direaksikan pada simplisia sehingga menhasilkan simplisia yang baik dan digunakan untuk menguapkan dan mengeluarkan bahan bahan kimia yang terkandung dalam suatu randemen atau simplisia yang digunakan untuk memisahkan air dari alkaloid. Terimakasih 🙏🏻

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL PRATIKUM KIMIA ORGANIK II (PERCOBAAN 3 PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM ASETIL SALISILAT ( ASPIRIN) )