LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II (PERCOBAAN 6 SKRINNING FITOKIMIA BAHAN ALAM )
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II (PERCOBAAN 6 SKRINNING FITOKIMIA BAHAN ALAM )
LAPORAN PRATIKUM
KIMIA ORGANIK II
DISUSUN OLEH :
Risa Novalina Ginting (A1C118070)
DOSEN PENGAMPU :
Dr.Drs.SYAMSURIZAL.,M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN METEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
VII. Data
Pemgamatan
7.1. Uji Flavonoid
NO. PERLAKUAN TUJUAN PENGAMATAN 1. Bubuk kulit jeruk dimasukkan ke labu
erlenmeyer, lalu dicampurkan dengan methanol 95% dan diaduk Untuk membuat ekstrak etanolic, diaduk
supaya bubuknya dapat larut dengan metanol Didapatkan larutan berwarna orange 2. Setelah diaduk, ditutup wadahnya lalu
didiamkan selama 30 menit Bertujuan untuk mendendapkan larutan
atau menjenuhkan larutan Warna larutan orange dengan ada
endapan 3. Disaring, dan ekstraknya dilakukan tes
Shinoda Tujuan disaring supaya bisa
mendapatkan filtrate atau ekstrak etanolnya Larutan berwarna kuning 4. Dimasukkan ekstrak etanol ke tabung
reaksi 2-3 ml lalu ditambahkan HCl 2-3 tetes + 2 buah magnesium Magnesium dan HCl disini digunakan
karena untuk menguji flavonoid dengan tes Shinoda, dimana jika warna orange
kemerahan yang muncul dinyatakan positif flavonoid, karena terjadi ikatan
antara flavonoid dengan Mg berlebih. Setelah dicampurkan, didapatkan larutan
yang berwarna orange kemerahan, menandakan positif flavonoid. 5. Selanjutnya identifikasi flavonoid
dengan reagen alkalin, dimasukkan ekstrak etanol ke dua tabung reaksi lalu
ditambahkan 2% NaOH di kedua tabung. Lalu ditabung kiri ditambahkan HCl NaOH digunakan sebagai katalis basa
yang menyebabkan terjadinya penguraian senyawa flavonoid menjadi molekul
asetofenon yang berwarna kuning sampai cokelat. HCl digunakan untuk
menghidrolisis flavonoid menjadi aglikonnya yang akan menghasilkan warna
merah, kuning ataupun jingga Pada tabung kiri, warnanya kuning dan
pada tabung kanan berwarna orange. Terlihat pada tabung kiri menandakan
terdapat flavonoid.
7.2. Uji Tannin
NO. PERLAKUAN TUJUAN PENGAMATAN 1. Dimasukkan kegelas kimia kulit arjuna
yang telah dibubuk, lalu ditambahkan air secukupnya. Kemudian dipanaskan
diatas mantel pemanas selama beberapa menit Pemanasan untuk mendapatkan ekstrak
air Berwarna coklat kemerahan 2. Setelah mendidih, saring isi gelas
kimia melalui kertas saring. setelah penyaringan ambil ekstraksi berair kulit
arjuna dan tambahkan 2 ml ekstrak kedalam tabung reaksi 1 dan 2 Disaring untuk memisahkan serbuk dan
ekstrak air Berwarna coklat kemerahan 3. Dua tabung reaksi diisi dengan 2 ml
ekstrak yang tadi, lalu ditambahkan beberapa tetes larutan besi klorida 5%
pada tabung pertama Larutan besi klorida bertujuan untuk menguji
kandungan tanin dalam sampel Tabung 1 berwarna biru tua, berarti
menandakan mengandung tannin. Tabung 2 berwarna coklat kemerahan (masih dalam
ekstrak asli) 4. Dua tabung reaksi diisi dengan 2 ml
ekstrak yang tadi, lalu ditambahkan beberapa tetes larutan gelatin 1% yang
mengandung 10% NaCl pada tabung pertama Larutan gelatin bertujuan untuk
menguji kandungan tannin dalam sampel Tabung 1 berwarna orange dan terdapat
endapan putih. Tabung 2 berwarna coklat kemerahan. 5. Dua tabung reaksi diisi dengan 2 ml
ekstrak yang tadi, lalu ditambahkan beberapa tetes larutan timbal asetat pada
tabung pertama Larutan timbal asetat bertujuan untuk
menguji kandungan tannin dalam sampel Tabung 1 berwarna orange dan terdapat
endapan putih. Tabung 2 berwarna coklat kemerahan
|
NO. |
PERLAKUAN |
TUJUAN |
PENGAMATAN |
|
1. |
Dimasukkan daun teh hijau kedalam
erlenmeyer dan ditambahkan air secukupnya kemudian dididihkan diatas mantel
pemanasan selama sekitar beberapa menit |
Pemanasan bertujuan untuk menyiapkan
ekstrak air |
Berwarna hijau ke kuningan |
|
2. |
Selanjutnya disaring |
Penyaringan bertujuan untuk memisahkan
ekstrak air dari serbuk |
Berwarna kuning |
|
3. |
Dua tabung reaksi diisi dengan 2 ml
ekstrak tadi, lalu ditambahkan beberapa tetes larutan besi klorida 5% pada
tabung pertama |
Larutan besi klorida bertujuan untuk
menguji kandungan tannin dalam sampel |
Tabung satu berubah warna menjadi biru
tua. Tabung dua tetap berwarna bening |
|
4. |
Dua tabung reaksi diisi dengan 2 ml
ekstrak yang tadi, lalu ditambahkan beberapa tetes larutan gelatin 1% yang
mengandung 10% NaCl pada tabung pertama |
Larutan gelatin bertujuan untuk
menguji kandungan tannin dalam sampel |
Tabung 1 berwarna kuning agak putih.
Tabung 2 berwarna kuning bening |
|
5. |
Dua tabung reaksi diisi dengan 2 ml
ekstrak yang tadi. Lalu, ditambahkan beberapa tetes larutan timbal asetat
pada tabung pertama |
Larutan timbal asetat bertujuan untuk
menguji kandungan tannin dalam sampel |
Tabung satu berwarna kuning dan
terdapat endapan putih. Tabung kedua berwarna kuning bening |
7.3. Uji Saponin
NO. PERLAKUAN TUJUAN PENGAMATAN 1. Disiapkan bubuk akar manis dan air
secukupnya kemudian ducampurkan dan digoyangkan perlahan Digoyangkan bertujuan untuk memisahkan
getah dalam bubuk Larutan berwarna coklat krim dan
sedikit ada busa dibagian atas 2. Diaduk menggunakan batang pengaduk Pengadukan ini bertujuan agar campuran
merata Larutan tetap berwarna coklat krim
tetapi busa bertambah dibagian atas 3. Dipanaskan diatas mantel pemanasan
sekitar 15 menit Pemanasan dilakukan untuk mendapatkan
ekstrak air Larutan tetap coklat krim dan ada busa
diatas 4. Didinginkan dan saring menggunakan
kertas saring dan ditampung ekstrak air di gelas kimia Penyaringan dilakukan untuk memisahkan
busa dari cairan Larutan coklat krim dan berbusa
setelah disaring menjadi berwarna coklat gelap tidak ada busa 5. Extrak didalam gelas kimia tadi
dipindahkan sebanyak 2 ml kedalam tabung reaksi kemudian digoyangkan Digoyangkan bertujuan untuk membentuk
busa Larutan coklat gelap dan dibagian atas
tedapat busa 6. Diamkan tabung reaksi selama 5 menit Untuk melihat kestabilan busa, bila
busa tetap ada maka dapat dinyatakan terdapat saponin didalam ekstrak
tersebut Larutan tetap berwarna coklat gelap
dan diatas tetap ada busa, maka dalam ekstrak ini terdapat saponin.
VIII.
Pembahasan
8.1.
Uji Flavonoid
Bubuk kulit jeruk di masukkan ke labu erlenmeyer, lalu
dicampurkan dengan methanol 95% dan diaduk. Tujuannya Untuk membuat ekstrak
etanolic, diaduk supaya bubuknya dapat larut dengan methanol. Didapatkan
larutan berwarna oranye. Setelah diaduk, di tutup wadahnya lalu didiamkan
selama 30 menit. Bertujuan untuk mengendapkan larutan atau menjenuhkan larutan.
Warna larutan orange dan ada endapan. Disaring, dan ekstraknya dilakukan tes
Shinoda. Tujuan disaring supaya bisa mendapatkan filtrat atau ekstrak etanol nya.
Larutannya berwarna kuning. Dimasukkan ekstrak etanol ke tabung reaksi 2-3 ml
lalu tambahkan HCl 2-3 tetes + 2 buah magnesium ribbon. Magnesium dan HCl
disini digunakan karena untuk menguji flavonoid dengan tes Shinoda, dimana jika
warna oranye kemerahan yang muncul dinyatakan positif flavonoid, karena terjadi
ikatan antara flavonoid dengan Mg berlebih. Setelah dicampurkan , didapatkan
larutan yang berwarna merah, menandakan positif flavonoid. Setelah dicampurkan
, didapatkan larutan yang berwarna merah, menandakan positif flavonoid. NaOH
digunakan sebagai katalis basa yang menyebabkan terjadinya pengurain senyawa
flavonoid menjadi molekul asetofenon yang berwarna kuning sampai cokelat. Pada
tabung kiri, wananya kuning dan pada tabung kanan berwarna oranye. Terlihat
pada tabung kiri menandakan terdapat flavonoid.
8.2.
Uji Tannin
Dimasukan kegelas kimia kulit arjuna yang telah dibubuk lalu
ditambahkan air secukupnya kemudian
dipanaskan diatas mantel pemanas selama beberapa menit. Pemanasan untuk
mendapatkan ekstrak air. Larutan berwarna coklat. Setelah mendidih saring isi
gelas kimia melalui kertas saring, setelah penyaringan ambil ekstraksi berair
kulit arjuna dan tambahkan 2 ml ekstrak ke dalam tabung reaksi1 dan 2. Disaring
untuk memisahkan serbuk dan ekstrak air. Larutan berwarna coklat kemerahan. Dua
Tabung reaksi diisi dengan 2 ml ekstrak tadi ,laluditambahkan beberapa tetes
larutan besi klorida 5 % padatabung pertama. Larutan besi klorida bertujuan untuk
menguji kandungan tannin dalam sampel. Tabung 1 berwarna biru tua, berarti
menandakan mengandung tannin. Tabung 2 berwarna coklat kemerahan (masih dalam
ekstrak asli ). Dua tabung reaksi diisi dengan 2 ml ekstrak yang tadi ,lalu
ditambahkan beberapa tetes larutan gelatin 1 % yang mengadung 10% NaCl pada tabung pertama. Larutan gelatin
bertujuan untuk menguji kandungan tannin dalam sampel. Tabung 1 berwarna orange
dan terdapat endapan putih. Tabung 2 berwarna coklat kemerahan. Dua tabung
reaksi diisi dengan 2 ml ekstrak yang tadi lalu ditambahkan beberapa tetes
larutan Timbal asetat pada tabung pertama. Larutan timbal asetat bertujuan untuk menguji kandungan tannin dalam sampel. Tabung
1 berwarna orange dan terdapat endapan putih. Tabung 2 berwarna coklat
kemerahan.
Dimasukkan daun
teh hijau ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan air secukupnya kemudian
dididihkan di atas mantel pemanas selama sekitar beberapa menit. Pemanasan
bertujuan untuk menyiapkan ekstrak air. Larutan berwarna hijau kekuningan.
Selanjutnya disaring, Penyaringan bertujuan untuk memisahkan ekstrak air dari
serbuk. Larutan berwarna kuning. Dua Tabung reaksi diisi dengan 2 ml ekstrak
tadi, lalu ditambahkan beberapa tetes larutan
besi klorida 5 % padatabung pertama.
Larutan besi klorida bertujuan untuk menguji kandungan tannin dalam sampel.
Tabung satu berubah warna menjadi biru tua. Tabung 2 tetap berwarna kuning. Dua
tabung reaksi diisi dengan 2 ml ekstrak yang tadi ,lalu ditambahkan beberapa
tetes larutan gelatin 1 % yang mengadung 10% NaCl pada tabung pertama. Larutan gelatin
bertujuan untuk menguji kandungan tannin dalam sampel. Tabung 1 berwarna kuning
agak putih. Tabung 2 berwarna kuning bening. Dua tabung reaksi diisi dengan 2
ml ekstrak yang tadi lalu ditambahkan beberapa tetes larutan Timbal asetat pada
tabung pertama. Larutan timbal asetat
bertujuan untuk menguji kandungan
tannin dalam sampel. Tabung satu berwarna kuning dan terdapat endapan putih.
Tabung kedua berwarna kuning bening.
8.3.
Uji saponin
Disiapkan bubuk akar manis dan air secukupnya kemudian
di campurkan dan di goyangkan perlahan. Digoyangkan bertujuan untuk memisahkan
getah dalam bubuk. Larutan berwarna coklat krim dan sedikit ada busa di bagian
atas. Di aduk menggunakan batang pengaduk. Pengadukan ini bertujuan agar
campuran merata. Larutan teteap berwarna coklat krim tetapi busa bertambah di
bagian atas. Dipanaskan diatas mantel pemanas sekitar 15 menit. Pemanasan
dilakukan untuk menjalankan proses reaksi. Larutan tetap ciklat krim da nada
busa di atas. Didinginkan dan saring menggunakan kertas saring dan di tamping
extrak air di gelas kimia. Penyaringan dilakukan untuk mendapatkan ekstrak.
Larutan coklat krim dan berbusa setelah di saring menjadi berwarna coklat gelap
tidak ada busa. Extrak di dalam gelas kimia tadi dipindahkan sebanyak 2 ml ke
dalam tabung reaksi kemudian digoyangkan. Digoyangkan bertujua untuk membentuk
busa. Larutan coklat gelap dan dibagian atas terdapat busa. Diamkan tabung
reaksi selama 5 menit. Untuk melihat kestabilan busa, bila busa tetap ada maka
dapat dinyatakan terdapat saponin didalam extrak tersebut. Larutan tetap
berwarna coklat gelat dan di atas tetap ada busa, maka dalam extrak ini
terdapat saponin.
IX. Pertanyaan
Pasca
1. Pada pengujian saponin mengapa larutan pada ssat digoyangkan perlahan bisa menghasilkan busa ?
2. Apa yang terjadi sehingga saat ekstrak diberi FeCl3 menghasilkan warna biru tua yang menandakan terdapat tannin pada ekstrak ?
3. Apakah dalam mengekstrak kulit jeruk dapat digunakan pelarut lain selain methanol ?
X. Kesimpulan
1. Skrinning fitokimia merupakan pemeriksaan kimia terhadap senyawa aktif biologis dari bahan alam yang terdapat pada simplisia tumbuhan. Skrinning fitokimia ini dapat dilakukan dengan teknik destilasi maupun ekstraksi.
2. Metode skrining fitokimia yang dilakukan dengan melihat reaksi pengujian warna dengan menggunakan suatu pereaksi warna
3. Skrining fitokimia dilakukan dengan metode uji tabung menggunakan pereaksi-pereaksi yang sesuai untuk golongan senyawa yang akan di uji yaitu alkaloid, polifenol, tanin, flavonoid dan saponin.
XI. Daftar
Pustaka
Eka.K & Nanik.S. 2011. AKTIVITAS ANTIFUNGI EKSTRAK ETANOL BATANG BINAHONG (Anredera cordifolia
(Tenore) Steen.) TERHADAP Candida albicans SERTA SKRINING FITOKIMIA. Jurnal
Ilmiah Kefarmasian. Vol. 1. No. 2.
Eva.S.S. 2014. SKRINING
FITOKIMIA EKSTRAK ETANOL DAUN GATAL (Laportea decumana (Roxb.) Wedd).
Jurnal Pharmacy. Vol. 11. No. 01. ISSN 1693-3591.
Kristianti,
2008. Buku Ajar Fitokimia. Surabaya:Universitas Airlangga
Robinso, 1995.
Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung:ITB Press.
Tim Kimia
Organik, 2015. Penuntun Praktikum Kimia Organik
2.Jambi:Universitas Jambi.

Baiklah, saya Thifani Aulia Putri Pane (A1C118009) akan mencoba menjawab permasalahan nomor 2. Penambahan FeCl3 kedalam suatu sampel untuk uji tannin ini digunakan untuk menentukan apakah sampel mengandung gugus fenol, dimana tannin merupakan senyawa polifenol. Dengan adanya gugus fenol ini akan ditunjukkan dengan warna biru tua setelah penambahan FeCl3. Terbentuknya warna ini dikarenakan tanin akan membentuk senyawa kompleks dengan ion Fe3+. Terimakasih.
BalasHapusBaiklah saya Muhamad Khoirul Abdillah (040) akan mencoba menjawab permasalahan nomor 1. timbulnya busa di sebabkan karena dalam larutan tersebut mengandung saponin
BalasHapusSaya adinda putri (008) akan menjawab permasalahan no 3 dimana dalam mengekstrak kulit jeruk bisa menggunakan selain metanol yaitu etanol dimana keduanya ini berfungsi sebagai pelarut dalam sampel terima kasih
BalasHapus