LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II (PERCOBAAN 4 PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ESTER METIL SALISILAT (MINYAK GANDAPURA) )
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II (PERCOBAAN 4 PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ESTER METIL SALISILAT (MINYAK GANDAPURA) )
LAPORAN PRATIKUM
KIMIA ORGANIK II
DISUSUN OLEH :
Risa Novalina Ginting (A1C118070)
DOSEN PENGAMPU :
Dr.Drs.SYAMSURIZAL.,M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN METEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
|
No |
Perlakuan |
Tujuan |
Hasil |
|
1 |
Labu dasar bulat diisi magnet stirring, lalu
diisi dengan 27,6 gr asam salisilat , dimasukkan kedalam labu yang berisi, ditambahkan
30 ml metanol, 9 ml asam sulfat pekat 93%. |
Digunakan asam salisilat sebagai bahan
dasar, metanol sebagai reaktan dan pelarut, dan asam sulfat sebagai katalis,
magnet stirring untuk pengadukkan nanti saat prosses refluks |
Dibagian bawah asam salisilat tidak larut,
dibagian atas larutan berwarna ungu muda |
|
2 |
direfluks dengan labu didalam mantel
pemanas, sambil diaduk dengan magnet stirring selama 1,5 jam |
Untuk menyempurnakan hasil reaksi |
Larutan menjadi sedikit kuning agak keruh,
bening |
|
3 |
Campuran didestilasi dengan dengan mantel
pemanas sampai sisa metanol habis didalam campuran pada suhu 70,3C , selama
menunggu dibuat Dibuat larutan natrium bikarbonat jenuh didalam gelas kimia
lain |
Dilakukan didestilasi untuk menghilangkan
sisa metanol dari campuran |
Larutan menjadi sedikit kuning keruh |
|
4 |
Residu didingankan
lalu dipindahkan ke gelas kimia lalu ditambahkan larutan natrium
bikarbonat jenuh yang telah dibuat tadi, sambil diaduk sampai Ph nya berubah
( dari Ph asam menjadi Ph netral), lalu diaduk |
Ditambahkan larutan natrium bikarbonat
supaya menetralkan larutan |
terdapat 2 lapisan, dibagian atas berwarna
putih keruh, bagian bawah berwarna kuning yang lebih banyak dari pada bagian
atas |
|
5 |
Dipindahkan campuran kedalam corong pisah,
ditambahan diclorometana 30 ml, digoncang |
Corong pisah digunakan untuk memisahkan
komponen-komponen dalam campuran dan diclorometana digunakan sebagai pelarut |
Terbentuk 2 lapisan berwarna kuning yang
sedikit , lapisan bawah berwarna kuning keputihan dan keruh) lebih banyak
dibandingkan bagian atas |
|
6 |
Lapisan bagian bawah dipindahkan gelas
kimia, lalu dimasukkan kedalam labu dasar bulat, diisi dengan magnet stirring
dilakukan destilasi dengan mantel pemanas, sambil diaduk, ditampung destilat
pertama dengan labu dasar bulat, lalu ditambung destilat kedua dalam labu
dasar bulat |
Untuk mengurangi kadar air dan diklorometana
dalam larutan, sehingga hanya menyisakan metil salisilat |
Pada labu pertama larutan berwarna putih keruh, pada labu dasar bulat
kedua Larutan berwarna bening |
|
7 |
Destilat labu kedua dipindahkan ke dalam
botol hitam, lalu ditimbang |
Untuk memudahkan menimbangkan produk yang
dihasilkan |
Larutan berwarna bening, dihasilkan 25,2
gram metil salisilat |
XI. Pembahasan
Pada
percobaan kali ini kita mensintesis metil salisilat dengan mereaksikan asam
salisilat dan methanol serta ditambah dengan asam sulfat pekat sebagai
katalisator.
Pertama-tama kita labu dasar bulat diisi magnet stirring, lalu
diisi dengan 27,6 gr asam salisilat , dimasukkan kedalam labu yang berisi,
ditambahkan 30 ml metanol, 9 ml asam sulfat pekat 93%. Digunakan asam salisilat sebagai bahan dasar,
metanol sebagai reaktan dan pelarut, dan asam sulfat sebagai katalis, magnet
stirring untuk pengadukkan nanti saat prosses refluks. Dibagian bawah asam salisilat tidak larut,
dibagian atas larutan berwarna ungu muda, kemudian direfluks
dengan labu didalam mantel pemanas, sambil diaduk dengan magnet stirring selama
1,5 jam larutan menjadi sedikit kuning agak keruh,
bening kemudian campuran didestilasi dengan dengan mantel
pemanas sampai sisa metanol habis didalam campuran pada suhu 70,3C , selama
menunggu dibuat Dibuat larutan natrium bikarbonat jenuh didalam gelas kimia
lain dilakukan didestilasi untuk menghilangkan sisa
metanol dari campuran larutan menjadi sedikit kuning keruh.
Residu didingankan
lalu dipindahkan ke gelas kimia lalu ditambahkan larutan natrium bikarbonat
jenuh yang telah dibuat tadi, sambil diaduk sampai Ph nya berubah ( dari Ph
asam menjadi Ph netral), lalu diaduk terdapat
2 lapisan, dibagian atas berwarna putih keruh, bagian bawah berwarna kuning
yang lebih banyak dari pada bagian atas .
Dipindahkan campuran kedalam corong pisah,
ditambahan diclorometana 30 ml, digoncang corong pisah
digunakan untuk memisahkan komponen- komponen dalam campuran dan diclorometana
digunakan sebagai pelarut, terbentuk 2
lapisan berwarna kuning yang sedikit , lapisan bawah berwarna kuning keputihan
dan keruh) lebih banyak dibandingkan bagian atas. Lapisan
bagian bawah dipindahkan gelas kimia, lalu dimasukkan kedalam labu dasar bulat,
diisi dengan magnet stirring dilakukan destilasi dengan mantel pemanas, sambil
diaduk, ditampung destilat pertama dengan labu dasar bulat, lalu ditambung
destilat kedua dalam labu dasar bulat , pada
labu pertama larutan berwarna putih
keruh, pada labu dasar bulat kedua Larutan berwarna bening kemudian destilat labu kedua dipindahkan ke dalam botol
hitam, lalu ditimbang arutan berwarna
bening, dihasilkan 25,2 gram metil salisilat.
1. Mengapa pada percobaan ini menggunakan metode refluks?
2. Katalis apa yang digunakan pada percobaan ini? dan apa fungsi dari katalis yang dipakai?
3. Pada proses reaksi esterifikasi sebutkan dan jelaskan faktor apa yang dapat mempengaruhi keberhasilan dari percobaan ini?
XI. Kesimpulan
1. Metil salisilat dapat diperoleh dari sintesis asam
salisilat dengan methanol dengan bantuan H2SO4 pekat berdasarkan prinsip reaksi
esterifikasi.
2. Reaksi ini bersifat reversible, maka untuk
mendapatkan hasil yang banyak dapat dilakukan dengan cara menambahkan pereaksi.
3. Reaksi esterifikasi yang terjadi pada percobaan ini
bersifat reversible dan sangat lambat dan merupakan reaksi endoterm.
4. Reaksi
esterifikasi adalah reaksi yang mereaksikan sabuah derivate asam karboksilat dan
alcohol (primer) pada suasana asam dengan katalis H2SO4 dengan suhu yang tinggi
untuk menhasilkan senyawa utama berupa ester & produk.
XII. Daftar Pustaka
Bachtiar.
2014. Perancangan Pabrik Asam Salisat
dari Phenol. Jurusan Teknik Kimia.
Fessenden,
J. R. 1981. Kimia Organik.
Jakarta:Erlangga.
Irwandi.
2014. Experiment’s of Organic Chemistry.
Jakarta:Erlangga
Kusumo,
Priyono. 2015. Proses Inaktivasi Enzim
Gautherase Melalui Mixed Drying Extractim Untuk Pengambilan Gaultherin
Sebagai Antikanker. Vol 1. No 1.
ISSN : 1693-43933
Moppisatu dan
Rozak. 2015. Optimasi Reaksi Esterifikasi
Asam Laurat Dengan Methanol Menggunakan
Katalis Asam Sulfat Pekat. Jurnal Of Nature Science. Vol 4 No.1. ISSN:
2338-0950
Tim
Kimia Organik. 2015. Penuntun Praktikum
Kimia Organik 2. Jambi:Universitas Jambi



Saya Erik Surya Kurniawan (A1C118027) akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 2. Katalis yang digunakan pada percobaan ini ialah katalis asam dimana digunakan asam sulfat pekat. Fungsi katalis ini ialah agar reaksi esterifikasi dapat berlangsung lebih cepat.
BalasHapusSaya Nely Frisca (A1C118036) akan menjawab permasalahan nomor 1. Refluks disini berfungsi untuk menyempurnakan reaksi antara metanol dan asam sulfat pekat sehingga nantinya diperoleh minyak gandapura yang murni.
BalasHapusBaiklah saya adinda putri dengan Nim A1C118008 akan menjawab permasalahan no 3 dimana faktor yang dominan dalam menentukan keberhasilan pada percobaan ini adalah tahap destilasi , pemisahan kedua lapisan dan penambahan nahco3 serta temperatur terimakasih
BalasHapus