JURNAL PRATIKUM KIMIA ORGANIK II (PERCOBAAN 13 UJI LEMAK )
JURNAL PRATIKUM KIMIA ORGANIK II (PERCOBAAN 13 UJI LEMAK )
JURNAL PRATIKUM
KIMIA ORGANIK II
DISUSUN OLEH :
Risa Novalina Ginting (A1C118070)
DOSEN PENGAMPU :
Dr.Drs.SYAMSURIZAL.,M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN METEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
I. Judul : Uji Lemak
II.
Hari/Tanggal : Kamis, 17 Desember 2020
III. Tujuan : Adapun tujuan dilakukannya
praktikum ini:
1.
Dapat mengetahui beberapa
sifat lemak
2.
Dapat mengetahui reaksi penyabunan
dari lemak maupun minyak
IV. Landasan Teori
Sabun adalah surfaktab yang digunakan dengan air untuk
mencuci dan membersihkan. Sabun menurunkan tegangan permukaan air, sehingga
memungkinkan air untuk membasahi bahan untuk dicuci lebih efektif. Bahan-bahan
yang digunakan untuk membuat sabun adalah streat, minyak, natriun hidroksida
(NaOH), gliserin, gula pasir, etanol, surfaktan, natrium klorida, asam sitrat,
pewarna dan pewangi. Istilah penyabunan (saponification) artinya pembuatan
sabun mula-mula digunakan untuk menjelaskan reaksi antara eter dan natrium
hidroksida menghasilkan molekul sabun (natrium stearatt) (Tim Kimia Organik,
2020).
Lipid atau lemak ialah senyawa organic yang banyak
ditemukan dalam sel jaringan. Lipid memiliki sifat tidak larut dalam air namun
dapat larut dalam zat pelarut non polar seperti eter, kloroform,dan benzene.
Lipid ini bersifat non polar atau hidrofobik. Dimana, penyusun utama lipid ini
adalah trigliserid, yaitu ester gliserol dengan tiga asam lemak yang dapat
beragam. Adapun rumus kimia dari trigliserida ini yaitu
CH2COOR-CHCOOR’-CH2-COOR|| dimana R, R’ dan R|| merupakan rantai alkil yang
panjang. Adapun panjang rantai asam lemak pada trigliserida secara alami
bervariasi, namun yang paling umum adalah 16,18 atau 20 atom karbon
(Mamuaja,2017).
Secara kimia, lemak dibagi menjadi tiga yaitu lemak
sederhana, lemak majemuk dan turunan lemak. Lemak sederhana yaitu apabila
dihidrolisis akan menghasilkan alkohol, biasanya berupa gliserol serta
menghasilkan asam lemak. Lemak majemuk yaitu apabila dihidrolisis akan
mengahasilkan alkohol, asam lemak dan senyawa lainnya seperti fosfat, asam
amino, basa organik, seperti kolin atau betain. Lemak majemuk mengandung
listrik atau paling tidak mempunyai pengkutuban muatan dalam molekulnya,
sehingga lebih mudah berinteraksi dengan air. Turunan lemak yaitu berbagai
senyawa yang diperoleh dari hidrolisis atau pemecahan kedua jenis lemak
terdahulu, yang termasuk dalam kelompok ini adalah gliserol dan berbagai
alkohol lain yang ikut menyusun lemak, asam lemak dengan ikatan rangkap (ikatan
tak jenuh) dan asam lemak tanpa ikatan rangkap (jenuh) (Sistiawan, 2011).
Asam lemak merupakan unit pembangun yang sifatnya khas
untuk setiap lemak, atau sering disebut asam alkanoat atau asam karboksilat.
Selama ini asam lemak diperoleh dengan cara menghidrolisis minyak sawit pada
suhu tinggi yaitu 250-260◦C dan tekana 40-50 bar ataupun secara enzimatik.
Ditinjau dari segi teknik dan ekonomi, kedua cara ini dinilai kurang efesian
karena memerlukan terlebih dahulu suatu pakbrik pengolahan unruk memproduksi
CPO sebagai bahan bakunya (Maulinda, 2016).
V.
Alat dan Bahan
5.1
Alat
Adapun
Alat yang digunakan adalah sebagai berikut :
1.
Gelas beker
2.
Plat tetes
3.
Pipet tetes
4.
Gelas ukur
5.
Rak tabung reaksi
6.
Tabung reaksi
7.
Indikator universal
8.
Pipet ukur
9.
Voltex
10.
Pro pipet
5.2
Bahan
Adapun
Bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :
1.
Larutan CaCl2 1%
2.
Larutan CH3COOH
3.
Larutan sabun
4.
Larutan Mg2SO4 1%
5.
Larutan HCl pekat
6.
Larutan Pb Asetat 1%
7.
Larutan kimia 0,1N
8.
Larutan eter
9.
Minyak
10.
Aquades
11.
Indicator
phenolphthalein (PP)
VI. Prosedur Kerja
6.1 Uji Pembentukan Garam
1.
Dimasukkan kedalam
gelas beker larutan sabun sebanyak 30 ml. Lalu dicek pH nya sampai pH=7. Jika
belum 7 maka ditambahkan larutan CH3COOH hingga pH nya menjadi 7.
2.
Dibagi larutan
tersebut menjadi tiga tabung, tabung 1 berisi 5 ml larutan sabun lalu
ditambahkan 7 tetes larutan CaCl2 1%, tabung 2 berisi 5 ml larutan sabun lalu
ditambahkan 7 tetes larutan MgSO4 1% dan tabung 2 disii 5 ml larutan sabun lalu
ditambahkan 7 tetes larutan Pb asetat 1%.
3.
Diamati perubahan yang
terjadi pada setiap tabung.
6.2 Uji Hidrolisa Sabun
1.
Dimasukkan kedalam
tabung reaksi larutan sabun sebanyak 10 ml, lalu ditambah dengan 5 ml aquades.
2.
Ditambahkan indikator
PP sebanyak 3 tetes pada tabung reaksi. Kemudian larutan di vortex sampai
homogen.
3.
Diamati perubahan yang
terjadi pada setiap tabung.
6.3 Uji Sifat Emulsi Lemak
1.
Dimasukkan 2 ml
aquades pada tabung reaksi 1 lalu ditambahkan 5 tetes minyak. Pada tabung
reaksi 2, dimasukkan 2 ml aquades lalu ditambahkan 5 tetes minyak dan 2 ml
larutan sabun. Setelah itu di vortex dan didiamkan.
2.
Diamati perubahan yang
terjadi pada setiap tabung.
6.4 Uji Sifat Ketidakjenuhan Lemak
1.
Dimasukkan kedalam
tabung reaksi 2 ml minyak dan 5ml larutan eter. Lalu, divortex campuran dan
ditambahkan KMnO4 0,1 N sebanyak 3 tetes.
2.
Diamati perubahan yang
terjadi pada setiap tabung.
6.5 Uji Pembuatan Asam Minyak
1.
Dimasukkan kedalam
tabung reaksi 5 ml larutan sabun dan 3 ml larutan HCl pekat. Lalu, divortex dan
didiamkan hingga terbentuk 2 lapisan.
2.
Diamati perubahan yang
terjadi pada setiap tabung.
Berikut adalah link video
percobaan :
Permasalahan :
1. Pada uji pembuatan asam minyak, apa fungsi penambahan HCl pekat kedalam
larutan sabun tersebut dan lapisan apa saja yang terbentuk pada uji ini?
2. Apa fungsi larutan KMnO4 pada Uji Sifat Ktidakjenuhan Lemak?
3. Bagaimana cara anda menentukan bahwa larutan tersebut mengandung lemak?

Saya Lutfi Praidha dengan NIM 015 akan menjawan pertanyaan nomor 2. KMnO4 disini berfungsi untuk memcahkan ikatan rangkap pada lemak menjadi ikatan tunggal.
BalasHapusTerimakasih.
Saya Wiwit Rama Riska NIM A1C118022 akan mencoba menjawab permasalahan nomor 1 yaitu HCl disini berfungsi untuk memisahkan sabun dan membentuk asam lemak dan NaCl. Lapisan yang terbentuk yaitu 2 lapisan, lapisan pertama adalah asam lemak dan kedua adalah NaCl. Terima kasih
BalasHapusBaiklah saya Vika Seputri (A1C118086) akan mencoba menjawab permasalahan no. 3 menurut saya permasalahan nya disini agak sedikit rancu karena tidak menyebutkan larutan apa yang dimaksud. Jadi disini saya hanya bisa menjawab yaitu Larutan bahan makanan yang mengandung lemak jika di tetesi larutan etanol akan terbentuk emulsi di permukaan larutan berubah warna menjadi warna kuning. Karena sifat etanol sendiri adalah melarutkan lemak jadi saat diteteskan menjadi warna kuning. Terimakasih 🙏🏻
BalasHapus