LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II (PERCOBAAN 11 UJI KARBOHIDRAT )

  LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II (PERCOBAAN 11 UJI KARBOHIDRAT  ) 

LAPORAN PRATIKUM

KIMIA ORGANIK II


 

 

DISUSUN OLEH :

Risa Novalina Ginting  (A1C118070)

 

DOSEN PENGAMPU :

Dr.Drs.SYAMSURIZAL.,M.Si

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN METEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020

VII. Data pengamatan

7.1. Uji Molish

NO

PERLAKUAN

TUJUAN

HASIL

1.  

Digerus masing-masing bahan (1.terasi  ,2. Otot bandeng ,3. Ikan bandeng 4. Ikan rebus ) dengan menggunakan mortal lalu ditambahkan air aquades

Tujuan menggunakan mortal untuk  memperhalus sampel.

Tujuan diberikan aquades untuk melarutkan sampel.

  1. Gelas kimia 1 Sampel berwarna  coklat susu.
  2. Gelas kimia 2 sampel berwarna bening
  3. Gelas kimia 3 sampel berwarna coklat gelap
  4. Gelas kimia 4 sampel berwarna keruh

2.  

Dimasukan masng masing sampel kedalam tabung reaksi sebnayak 15 tetes , setelah itu masing-masing sampel dimasukan pereaksi molish sebanyak 3 tetes aduk hingga rata .

Pereaksi molish bertujuan untuk menunjukkan adanya karbohidrat.

  1. Tabung reaksi 1 sampel berwarna ungu
  2. Tbaung reaksi 2 sampel berwarna ungu
  3. Tabung reaksi 3 sampel berwarna coklat gelap
  4. Tabung reaksi 4 sampel berwarna kuning gelap.

3.

Kemudian tambahkan masing-masing sampel H2SO4 sebanyak 1 ml .

Tujuan diberi asam sulfat akan menghidrasi karbohidrat membentuk furfural ,alfa naftanol bereaksi dengan furfural yang akan membentuk senyawa ungu.

  1. Tabung reaksi 1 tebentuk cicin ungu .
  2. Taung reaksi 2 terbentuk dua lapisan, lapisan atas berwarna ung dan lapisan bawah berwarna kuning , dan terdapat bentuk cicin yang menaddakan karnohidrat.
  3. Tabung reaksi 3 terbentuk 3 lapisan . lapisan atas berwarna coklat keruh lapisan tengah ungu,lapisan bawah berwarna bening.
  4. Tabung reaksi 4 terbentuk 3 lapisan lapisan bawah berwarna bening ,lapisan tengah berwarna  dan lapisan atas berwarna coklat gelap.

 

 

7.2. Uji Benedict

NO.

PERLAKUAN

TUJUAN

HASIL

1.

Disiapkan 2 tabung reaksi yang masing-masing dimasukkan dengan benedict  ± 3 ml

Untuk persiapan pengujian benedict

Larutan benedict berwarna biru

2.

- Tabung 1 ditambahkan pereaksi glukosa ± sebanyak 1 ml

- Tabung 2 ditambahkan pereaksi Gom Arap ± sebanyak 1 ml

Untuk mengetahui golongan karbohidrat yang dapat mereduksi

-Tabung 1 : larutan berwarna biru muda

-Tabung 2 : larutan berwarna biru muda

3.

Kemudian dimasukkan tabung reaksi 1 dan tabung reaksi 2 ke penangas air ± selama 5 menit

Untuk menguji keberadaan pereduksi dalam sampel

Untuk mempercepat terjadinya reaksi sehingga akan cepat mengalami perubahan warna

-Tabung reaksi 1 : larutan berwarna merah bata

-Tabung reaksi 2 : tidak terjadi perubahan warna (larutan tetap berwarna biru muda)

 

7.3. Uji Iodin

NO.

PERLAKUAN

TUJUAN

HASIL

1

Disiapkan 5 tabung reaksi dan dimasukkan masing-masing sampel sebanyak 5 ml

  1. amilum
  2. glukosa
  3. laktosa
  4. sukrosa
  5. fruktosa

Untuk memudahkan menguji sampel tersebut ada tidaknya karbohidrat

  1. Tabung reaksi 1 (amilum berwarna bening )
  2. Tabung reaksi 2 ( glukosa berwarna bening )
  3. Tabung reaksi 3 (laktosa berwarna bening )
  4. Tabung reaksi 4 (sukrosa berwarna bening )
  5. Tabung reaksi 5 (fruktosa berwarna bening)

2

Kemudian ditambahkan larutan iodin sebanyak 3 tetes ke dalam  masing-masing sampel, lalu diaduk

Larutan iodin bertujuan untuk menunjukkan adanya karbohidrat

  1. Tabung reaksi 1 (amilum berwarna ungu pekat)
  2. Tabung reaksi 2 (glukosa berwarna kuning bening )
  3. Tabung reaksi 3 (laktosa berwarna kuning keemasan )
  4. Tabung reaksi 4 (sukrosa berwarna kuning keemasan )
  5. Tabung reaksi 5 (Fruktosa berwarna kuning keemasan )

 

 

VIII. Pembahasan

8.1. Uji Molish

Pada percobaan ini, kami menganalisis video percobaan uji karbohidrat dengan menggunakan uji molisch. Dimana, pereaksi molisch ini merupakan larutan α-naftol 5% dalam alkohol. Dalam uji karbohidrat ini, dilakukan uji pada beberapa bahan, yaitu terasi, otot bandeng, ikan bandeng, dan ikan rebus. Adapun hal pertama yang dilakukan yaitu digerus masing-masing bahan dengan menggunakan mortal lalu ditambahkan air aquades. Dimana, digunakannya mortal yaitu untuk memperhalus dan aquades digunakan untuk melarutkan sampel. Hasilnya, mula-mula gelas kimia 1 (terasi) sampel berwarna coklat susu, gelas kimia 2 (otot bandeng) sampel berwarna bening, gelas kimia 3 (ikan bandeng) sampel berwarna coklat gelap dan gelas kimia 4 (ikan rebus) berwarna keruh.

Tahap selanjutnya, dimasukan masng masing sampel kedalam tabung reaksi sebnayak 15 tetes , setelah itu masing-masing sampel dimasukan pereaksi molish sebanyak 3 tetes aduk hingga rata. Pereaksi molish ini digunakan untuk menunjukkan adanya karbohidrat pada sampel. Adapun hasil yang didapatkan yaitu tabung reaksi 1 sampel berwarna ungu, tabung reaksi 2 sampel berwarna ungu, tabung reaksi 3 sampel berwarna coklat gelap dan tabung reaksi 4 sampel berwarna kuning gelap. Setelah ditambahkan pereaski molisch, selanjutnya ditambahkan masing-masing sampel dengan H2SO4 sebanyak 1 ml. Adapun tujuan ditambahkannya  asam sulfat akan menghidrasi karbohidrat membentuk furfural ,alfa naftanol bereaksi dengan furfural yang akan membentuk senyawa ungu. Hasil yang didapatkan yaitu tabung reaksi 1 tebentuk cincin ungu , tabung reaksi 2 terbentuk dua lapisan dimana lapisan atas berwarna ungu dan lapisan bawah berwarna kuning , dan terdapat bentuk cicin yang menandakan adanya kandungan karbohidrat, tabung reaksi 3 terbentuk 3 lapisan . lapisan atas berwarna coklat keruh lapisan tengah ungu,lapisan bawah berwarna bening dan tabung reaksi 4 terbentuk 3 lapisan lapisan bawah berwarna bening ,lapisan tengah berwarna ungu dan lapisan atas berwarna coklat gelap.

 Dari beberapa uji molisch terhadap beberapa bahan diatas, dapat diketahui bahwasanya baik terasi, otot bandeng, ikan bandeng dan ikan rebus mengandung karbohidrat. Menurut literatur, warna violet atau ungu yang terbentuk merupakan tanda bahwa sampel tersebut positif mengandung karbohidrat. Adanya batas lapisan yang terbentuk pada tabung reaksi dimana lapisan tengahnnya berwarna ungu dapat terjadi dikarenakan terjadi reaksi antara furfural dengan alfa naftol.

 

8.2. Uji Benedict

Uji Benedict bertujuan untuk mengetahui adanya gula pereduksi dalam larutan sampel. Prinsip dari uji ini adalah gugus aldehid atau keton bebas pada gula reduksi yang terkandung dalam sampel mereduksi ion Cu2+ dari CuSO4.5H2O dalam suasana alkalis menjadi Cu+ yang mengendap menjadi Cu2O. Suasana alkalis diperoleh dari Na2CO3 dan Na sitrat yang terdapat pada reagen Benedict. Pada uji ini menghasilkan endapan merah bata yang menandakan adanya gula pereduksi pada sampel. Endapan yang terbentuk dapat berwarna hijau, kuning atau merah bata tergantung pada konsentrasi gula reduksinya. semakin berwarna merah bata maka gula reduksinya semakin banyak.

Adapun langkahnya disiapkan 2 tabung reaksi yang masing-masing dimasukkan dengan benedict  ± 3 ml. Tabung 1 ditambahkan pereaksi glukosa ± sebanyak 1 ml. Tabung 2 ditambahkan pereaksi Gom Arap ± sebanyak 1 ml. Kemudian dimasukkan tabung reaksi 1 dan tabung reaksi 2 ke penangas air ± selama 5 menit. Hasilnya Tabung reaksi 1 : larutan berwarna merah bata, Tabung reaksi 2 : tidak terjadi perubahan warna (larutan tetap berwarna biru muda). Maka dapat disimpulkan bahwa yang mempunyai gula pereduksi yaitu glukosa ditandai dengan perubahan warna larutan menjadi merah bata.

8.3. Uji Iodin

Pada percobaan ini, kami menganalisis video percobaan uji karbohidrat dengan menggunakan uji iodin. Dimana, uji iod ini menggunakan pelarut iodin. Umumnya, uji iodin ini digunakan untuk mengetahui sampel mana yang termasuk monosakarida, disakarida ataupun polisakarida. Dalam uji karbohidrat ini, dilakukan uji pada beberapa sampel yaitu amilum, glukosa, laktosa, sukrosa dan fruktosa. Adapun hal pertama yang dilakukan yaitu disiapkan 5 tabung reaksi dan dimasukkan masing-masing sampel sebanyak 5 ml.  Mula mula pada tabung reaksi 1 (amilum) berwarna bening , tabung reaksi 2 ( glukosa) berwarna bening , tabung reaksi 3 (laktosa) berwarna bening, tabung reaksi 4 (sukrosa) berwarna bening dan tabung reaksi 5 (fruktosa) berwarna bening.  Tahap selanjutnya, ditambahkan larutan iodin sebanyak 3 tetes ke dalam  masing-masing sampel, lalu diaduk. Dimana, larutan iodin bertujuan untuk menunjukkan adanya karbohidrat. Hasil yang didapatkan yaitu pada tabung reaksi 1 (amilum) berwarna ungu pekat, tabung reaksi 2 (glukosa) berwarna kuning bening, tabung reaksi 3 (laktosa) berwarna kuning keemasan, tabung reaksi 4 (sukrosa) berwarna kuning keemasan dan tabung reaksi 5 (fruktosa) berwarna kuning keemasan.  Dari hasil percobaan diatas, sampel amilum menghasilkan warna ungu pekat. Secara teori, bila pati (amilum) berikatan dengan iodin maka akan membentuk senyawa kompleks yang berwarna biru. Tetapi, jika didalam sampel itu kandungan amilumnya banyak maka dihasilkan warna ungu pekat yang menandakan bahwa sampel termasuk golongan polisakarida.

 IX. Pertanyaan Pasca

1.      Pada uji benedict ada proses pemanasan, apakah dengan tidak dilakukan pemanasan ini tidak akan mendapatkan hasil yang sama seperti dilakukannya pemanasan?

2.      Pada uji molish hal positif ditandai dengan terbentuknya cincin berwarna ungu. Apa yang menyebabkan sehingga cincin ungu tersebut bisa terbentuk ?

3.      Pada uji Iodium, larutan iod dapat diganti dengan betadine. Mengapa bisa larutan iod dapat diganti dengan betadine?

 

X. Kesimpulan

Kesimpulan dari percobaan ini adalah :

1.      Karbohidrat terdiri dari 3 golonngan, yaitu monosakarida, disakarida dan polisakarida.

2.      Adapun sifat fisis dari monosakarida dan disakarida serta beberapa polisakarida larut dalam air tetapi tidak larut dalam pelarut organic.

3.      Adapun pereaksi yang digunakan dalam uji ini yaitu pereaksi molisch, pereaksi iod dan pereaksi benedict.

4.      Adapun hasil yang didapatkan pada uji karbohidrat ini yaitu pada uji molich positif mengandung karbohidrat bila terbentuk warna violet atau ungu pada tabung reaksi, pada uji iod, positif mengandung amilum (polisakarida) bila berwarna biru atau ungu pekat dan pada uji benedict positif monosakarida (glukosa) bila terbentuk larutan berwarna merah bata.

XI. Daftar Pustaka

Nurhamida. 2014. Karbohidrat. Jurnal Ilmu Keolahragaan. Vol. 13. No.2

Sumardjo. 2009. Pengantar Kimia : Buku Panduan Kuliah Mhasiswa. Bandung : ITB Press.

 Tim Kimia Organik II.2020.Penuntuk Praktikum Kimia Organik II.Jambi:Universitas Jambi

.Wibawa, A.A Putu Putra.2017. Karbohidrat. Bali:Universitas Udayana.

Komentar

  1. Baiklah saya Muhamad khoirul abdillah (040) akan mencoba menjawab permasalahan nomor 3. Karena pada betadine terdapat kandungan iodin dimana konsentrasi dari iodin yang terdapat di betadine juga banyak (10%), sehingga iodin didalm betadine bisa dijadikan larutan pengganti iodin murni.

    BalasHapus
  2. Saya Adinda putri (008) akan menjawab permasalahan no 2 dimana terbentuknya cincin ungu ini menandakan sampel mengandung karbohidrat ,hal ini terjadi karena diberinya asam sulfat yang akan menghidrasi karbohidrat membentuk furfural ,Alfa naftanol bereaksi dengan furfural yang akan membentuk senyawa ungu

    BalasHapus
  3. Baiklah saya Rizki Fitra Pratama (A1C118012) mencoba menjawab pernasalahan no 1 dari dari saudari .
    Proses pemanasan dilakukan agar mendapatkan hasil yang lebih cepat, tetapi kalau tidak dilakukan pemanasan maka hasil yang akan didapatkan akan lama.
    Terimakasih.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL PRATIKUM KIMIA ORGANIK II (PERCOBAAN 3 PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM ASETIL SALISILAT ( ASPIRIN) )