LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II (PERCOBAAN 7 ISOLASI SENYAWA BAHAN ALAM (ALKALOID) )
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II (PERCOBAAN 7 ISOLASI SENYAWA BAHAN ALAM (ALKALOID) )
LAPORAN PRATIKUM
KIMIA ORGANIK II
DISUSUN OLEH :
Risa Novalina Ginting (A1C118070)
DOSEN PENGAMPU :
Dr.Drs.SYAMSURIZAL.,M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN METEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
VII. Data Pengamatan
|
No |
Perlakuan |
Tujuan |
Hasil |
|
1 |
Dimasukkan 55 mg teh ke dalam
35ml air suling+batu didih kedalam gelas kimia dan ditutup dengan kaca arloji
kemudian dipanaskan, setelah 5 menit hentikan pemanasan |
Tujuan ditambahkan batu didih
untuk meratakan panas. Tujuan ditutup dengan kaca
arloji agar uap panas tidak keluar |
Larutan berwarna coklat tua |
|
2 |
Didinginkan dalam wadah yang
berisi es batu selama beberapa menit, kemudian ditambahkan 1gr natrium
karbonat dan digoyangkan |
Fungsi didinginkan agar larutan
cepat digin Tujuan ditambahkan natrium
bikarbonat untuk bereaksi dengan semua tannin yang ada dalam teh sehingga
terbentuk garam tannin (anion fenolik) |
Larutan berwarna coklat muda |
|
3 |
Larutan tadi dimasukkan kedalam
corong pisah+30ml diklorometana+35ml air suling dan dikocok |
Tujuan dilakukan pengocokan
agar kandungan kafein dalam ekstrak teh dapat larut sempurna dalam
diklorometana |
Terbentuk dua lapisan, lapisan
atas berwarna coklat tua dan lapisan bawah berwarna coklat muda |
|
4 |
Didalam gelas kimia lain
masukkan 35ml air suling+bungkus teh yang diawal tadi kemudian dipanaskan,
setelah dipanaskan selama 5menit angkat gelas kimia tersebut dan dinginkan
sekitar 20-25 menit didalam wadah yang berisi es batu |
Tujuan didinginkan agar larutan
cepat dingin |
Larutan berwarna coklat tua |
|
5 |
Lapisan yang paling bawah dalam
corong pisah tadi masukkan kedalam 3 tabung sentrifugal |
Tujuan dipindahkan agar didapat
larutan diklorometana yang mengandung kafein |
Terbentuk 2 lapisan, lapisan
atas coklat tua dan lapisan bawah coklat muda |
|
6 |
Sisa larutan dalam corong pisah
tadi ditambahkan 30ml diklorometana dan digoncang, setelah terbentuk 2
lapisan , lapisan bawah dipisahkan kedalam gelas kimia dan lapisan atas
kedalam gelas kimia lain |
Tujuan ditambahkan dikloro
metana untuk melarutkan sisa kafein yang masih terdapat dalam ekstrak teh |
Terbentuk 2 lapisan, lapisan
atas coklat tua dan lapisan bawah putih keruh |
|
7 |
Larutan yang didinginkan dalam
es batu ditambahkan 1gr natrium karbonat kemudian disaring dengan kapas dan
dimasukkan kedalam corong pisah, sisa padatan ditambah 30ml diklorometana dan
digoncangkan |
Ditambahkan diklorometana untuk
membilas padatan yang tersisa digelas kimia dan bertindak sebagai pelarut
dalam proses pemisahan |
Terbentuk 2 lapisan, lapisan
atas coklat tua dan lapisan bawah coklat muda |
|
8 |
Larutan dalam tabung
sentrifugal tadi dimasukkan kedalam tempat untuk menyentrifusinya |
Tujuan dimasukkan dalam tempat
menyentrifusi untuk menyempurnakan proses pemisahan |
Terdapat 2 lapisan |
|
9 |
Diambil larutan atas dengan
pipet tetes masukkan dalam tabung sentrifugal dan lapisan bawah masukkan
dalam gelas kimia |
Tujuan nya agar larutan
terpisah |
Terdapat 2 larutan |
|
10 |
Lapisan bawah dalam corong
pisah masukkan kedalam tabung sentrifugal, sedangkan lapisan atas ditambahkan
30ml diklorometana dan digoncang , setelah terbentuk 2 lapisan, lapisan bawah
dipisahkan |
Tujuan ditambahkan
diklorometana ialah untuk melarutkan kafein yang masih ada didalam ekstrak
teh |
Terbentuk 2 lapisan, atas
coklat tua dan lapisan bawah coklat muda |
|
11 |
Masukkan tabung sentrifugal
kedalam tempat menyentrifusi |
Tujuannya untuk menyempurnakan
pemisahan |
Terdapatlah 2 larutan yang
dipisahkan |
|
12 |
Setelah semua nya dipisahkan
larutan pada lapisan bawah berwarna coklat muda tadi ditambahkan dengan
natrium sulfat lalu diaduk |
Tujuan ditambahkan natrium
sulfat untuk membersihkan gumpalan2 berwarna coklat |
Natrium sulfat tidak larut.
Larutan tersebut menjadi warna kuning. |
|
13 |
Larutan dipindahkan kedalam
labu bulat dengan menggunakan corong yang disumbat dengan kapas lalu padatan
yang tidak tercampur ditambahkan dengan diklorometana |
Tujuan disumbat dengan kapas
agar padatan yang tidak larut tadi tidak tercampur dengan larutan. Tujuan ditambahkan
diklorometana untuk membilas padatan yang tersisa pada gelas kimia. |
Terdapat larutan berwarna
kuning bening |
|
14 |
Larutan diekstraksi menggunakan
alat rotary evaporator kemudian ditimbang |
Tujuan nya untuk memisahkan
suatu larutan dari pelarut sehingga dihasilkan ekstrak. |
Didapatkan 0,106 gr kafein |
|
15 |
Selanjutnya labu bulat tadi
diletakkan diatas mantel pemanas kemudian ditambahkan etanol lalu diaduk,
setelah itu dipindahkan kedalam tabung reaksi menggunakan pipet tetes |
Tujuan ditambahkan etanol
sebagai pelarut untuk proses rekristalisasi |
Larutan menjadi
warna kuning keruh |
|
16 |
Larutan tersebut dimasukkan
kedalam ice bath selama 5 menit lalu disaring dengan menggunakan
vakum |
Tujuan dimasukkan kedalam ice
bath agar mempercepat terbentuknya kristal. Tujuan menggunakan vakum untuk
mempercepat proses penyaringan |
Terbentuk kristal yang tertahan
pada kertas saring |
|
17 |
Ditimbang kristal
yang tertahan pada kertas saring |
Tujuan nya agar mengetahui
berapa produk yang didapatkan |
Diperolehlah kristal sebanyak
0,035 gr |
|
18 |
Selanjutnya diulangi sisa dari
penyaringan didalam gelas kimia tadi ditambahkan etanol lalu dipanaskan
menggunakan mantel pemanas setelah itu dipindahkan kedalam tabung reaksi
menggunakan pipet tetes |
Tujuan ditambahkan etanol
sebagai pelarut untuk proses rekristalisasi |
Larutan berwarna kuning keruh |
VIII. Perhitungan
Massa Sampel = 55 mg
Massa Ekstrak kafein = 46 mg
IX. Pembahasan
Alkaloid merupakan senyawa metabolit sekunder yang
merupakan hasil sampingan dari metabolit primer. Menurut literatur, teh juga
mengandung kafein dalam dosis kecil dan dapat meningkatkan kewaspadaan,
menghilangkan rasa kantuk, mengurangi kelelahan, dan bertindak sebagai
diuretik. Efek samping kafein berhubungan dengan stimulan sistem saraf pusat
seperti pusing, peningkatan detak jantung, kecemasan, tremor, dan insomnia dan
juga dapat menyebabkan iritasi pada saluran diare, mual, dan muntah. Efek
stimulasi teh disebabkan oleh adanya kafein, yang terkait dengan tanin, yang
juga ditemukan dalam daun teh. Karena kafein mudah larut dalam air panas, maka
kafein yang terkandung dalam daun teh akan terbawa dalam suasana panas. Kafein
paling banyak pada tanaman teh adalah 1-5%. Ekstraksi adalah pengambilan suatu
zat dari campuran menggunakan campuran pelarut yang tidak saling larut. Contohnya
adalah campuran air dan kloroform. Kedua pelarut ini memiliki sifat yang
berbeda. Sehingga zat yang ingin dipisahkan bisa diisolasi.
Pada percobaan ini 55mg teh kedalam 35ml air
suling+batu didih kedalam gelas kimia dan ditutup dengan kaca arloji kemudian
dipanaskan, setelah 5menit hentikan pemanasan. Tujuan ditambahkan batu didih
untuk meratakan panas. Tujuan ditutup dengan kaca arloji agar uap panas tidak
keluar. Larutan berwarna coklat tua. Didinginkan dalam wadah yang berisi es
batu selama beberapa menit, kemudian ditambahkan 1gr natrium karbonat dan
digoncang. Fungsi didinginkan agar larutan cepat dingin. Tujuan ditambahkan
natrium bikarbonat untuk bereaksi dengan semua tannin yang ada dalam teh
sehingga terbentuk garam tannin (anion fenolik). Larutan berwarna coklat muda.
Larutan tadi dimasukkan kedalam corong pisah+30ml diklorometana+35ml air suling
dan dikocok. Tujuan dilakukan pengocokan agar kandungan kafein dalam ekstrak
teh dapat larut sempurna dalam diklorometana. Terbentuk dua lapisan, lapisan
atas berwarna coklat tua dan lapisan bawah berwarna coklat muda. Dalam gelas
kimia lain masukkan 35ml air suling+bungkus teh yang diawal tadi kemudian
dipanaskan, setelah dipanaskan selama 5menit angkat gelas kimia tersebut dan
dinginkan sekitar 20-25 menit didalam
wadah yang berisi es batu. Tujuan di dinginkan agar larutan cepat dingin.
Larutan berwarna coklat tua. Lapisan yang paling bawah dalam corong pisah tadi
masukkan kedalam 3 tabung sentrifugal. Tujuan dipindahkan agar di dapat larutan
diklorometana yang mengandung kafein. Terbentuk 2lapisan, lapisan atas coklat
tua dan lapisan bawah coklat muda. Sisa larutan dalam corong pisah tadi
ditambahkan 30ml diklorometana dan digoncang, setelah terbentuk 2 lapisan,
lapisan bawah dipisahkan kedalam gelas kimia dan lapisan atas kedalam gelas
kimia lain. Tujuan ditambahkan dikloro metana untuk melarutkan sisa kafein yang
masih terdapat dalam ekstrak teh. Terbentuk 2 lapisan, lapisan atas coklat tua
dan lapisan bawah putih keruh. Larutan yang didinginkan dalam es batu
ditambahkan 1gr natrium karbonat kemudian disaring dengan kapas dan dimasukkan
kedalam corong pisah, sisa padatan ditambah 30ml diklorometana dan
digoncangkan. Ditambahkan diklorometana untuk membilas padatan yang tersisa
digelas kimia dan bertindak sebagai pelarut dalam proses pemisahan. Terbentuk
2lapisan, lapisan atas coklat tua dan lapisan bawah coklat muda. Larutan dalam
tabung sentrifugal tadi dimasukkan kedalam tempat untuk menyentrifusinya. Terdapat 2 lapisan. Diambil larutan atas dengan
pipet tetes masukkan dalam tabung sentrifugal dan lapisan bawah masukkan dalam
gelas kimia. Tujuan nya agar larutan terpisah. Terdapat 2 larutan. Lapisan
bawah dalam corong pisah masukkan kedalam tabung sentrifugal, sedangkan lapisan
atas ditambahkan 30ml diklorometana dan digoncang, setelah terbentuk 2 lapisan,
lapisan bawah dipisahkan. Tujuan ditambahkan diklorometana ialah untuk
melarutkan kafein yang masih ada didalam ekstrak teh. Terbentuk 2 lapisan.
Masukkan tabung sentrifugal kedalam tempat menyentrifusi. Sama seperti yang
dilakukan sebelumnya. Setelah semua nya dipisahkan larutan pada lapisan bawah
berwarna coklat muda tadi ditambahkan dengan natrium sulfat lalu diaduk. Tujuan
ditambahkan natrium sulfat untuk membersihkan gumpalan2 berwarna coklat.
Natrium sulfat tidak larut. Larutan tersebut menjadi warna kuning. Larutan
dipindahkan kedalam labu bulat dengan menggunakan corong yang disumbat dengan
kapas lalu padatan yang tidak tercampur ditambahkan dengan diklorometana.
Tujuan disumbat dengan kapas agar padatan yang tidak larut tadi tidak tercampur
dengan larutan. Tujuan ditambahkan diklorometana untuk membilas padatan yang
tersisa pada gelas kimia. Terdapat larutan berwarna kuning bening. Larutan
diekstraksi menggunakan alat rotary evaporator kemudian ditimbang. Tujuan nya
untuk memisahkan suatu larutan dari pelarut sehingga dihasilkan ekstrak.
Didapatkan 0,106 gr kafein. Selanjutnya labu bulat tadi diletakkan diatas
mantel pemanas kemudian ditambahkan etanol lalu diaduk, setelah itu dipindahkan
kedalam tabung reaksi menggunakan pipet tetes. Tujuan ditambahkan etanol
sebagai pelarut untuk proses rekristalisasi. Larutan berwarna kuning keruh.
Larutan tersebut dimasukkan kedalam ice bath selama 5 menit lalu disaring
dengan menggunakan vakum. Tujuan dimasukkan kedalam ice bath agar
mempercepat terbentuknya kristal.
Tujuan menggunakan vakum untuk mempercepat proses Penyaringan. Terbentuk
kristal yang tertahan pada kertas saring. Ditimbang kristal yang tertahan pada
kertas saring. Tujuan nya agar mengetahui berapa produk yang didapatkan.
Diperoleh kristal sebanyak 0.035gr. Selanjutnya diulangi sisa dari penyaringan
didalam gelas kimia tadi ditambahkan etanol lalu dipanaskan menggunakan mantel
pemanas setelah itu dipindahkan kedalam tabung reaksi menggunakan pipet tetes.
Tujuan ditambahkan etanol sebagai pelarut untuk proses rekristalisasi. Larutan
berwarna kuning keruh. Larutan tersebut dimasukkan kedalam ice bath selama 5
menit lalu disaring dengan menggunakan vakum. Tujuan dimasukkan kedalam ice
bath agar mempercepat terbentuknya kristal. Tujuan menggunakan vakum untuk
mempercepat proses penyaringan. Terbentuk kristal yang tertahan pada kertas
saring. Ditimbang kristal yang tertahan
pada kertas saring. Tujuan nya agar mengetahui berapa produk yang didapatkan.
Diperolehlah kristal sebanyak 0,011 gr. Digabungkan kristal yang telah
terbentuk kedalam wadah. Tujuannya agar kristal tidak tercecer jadi digabung
dalam satu wadah. Didapatkan kristal sebagai produk dari kafein berwarna putih
sebanyak 0,046gr atau 46milligram.
X. Pertanyaan Pasca
1. Apakah Pelarut diklorometana yang digunakan untuk
memisahkan kafein dengan larutan teh pada percobaan ini dapat diganti dengan
pelarut lain, jika bisa berikan contoh pelarutnya?
2. . Apa pengaruhnya ditambahkan kloroform pada
percobaan ini ?
3. Dalam percobaan ini apa sajakah factor yang
menentukan hasil maksimal selama percobaan?
XI. Kesimpulan
1. Isolasi senyawa alami alkaloid dilakukan dengan teknik ekstraksi kemudian dilanjutkan dengan evavouration dan sublimasi.
2. Teknik isolasi bahan alam khususnya alkaloid dapat dilakukan dengan ekstraksi, kemudian dapat juga dilakukan dengan uji kromatografi dan refluks.
3. Sifat-sifat kimia alkaloid dengan reagennya yaitu:
a)
Jika
direkonsiliasi dengan pereaksi mayer maka akan membentuk endapan kuning
b)
Jika
direaksikan dengan reagen dragendrof akan membentuk endapan berwarna putih
XII. DAFTAR
PUSTAKA
Fazil,
M, dkk. 2017. Analisis senyawa alkaloid
dan flavonoid dari ekstrak kitolod dan uji aktivasinya terhadap bakteri
penyebab karang gigi. Jurnal kimia. Vol.2 No.1.
Muderawan,2002. Kimia
Organik . Jakarta:Erlangga.
Slamet,1989. Organic
Chemistry Tenth Edition. New Jersey. John Wiley &SSons, Inc.
Tim Penuntun Kimia Organik 2. 2015. Penuntun Praktikum Kimia Organik 2.
Jambi: Universitas Jambi.
Untoro,
dkk. 2016. Isolasi dan identifikasi
senyawa golongan alkaloid dan rimpang lengkuas merah. Jurnal Kimia Sains
dan aplikasi. Vol.5 No.02.


saya susilawati (091) akan menjawab permasalahan no 2, Tujuan ditambahkan diklorometana ialah untuk melarutkan kafein yang masih ada didalam ekstrak teh.
BalasHapusBaiklah saya Vika Seputri (A1C118086) akan mencoba menjawab permasalahan no. 1 menurut saya diklorometana disini dapat digantikan denga klorofrom, dimana klorofrom disini berfungsi sebagai zat yang dapat memisahkan senyawa, klorofrom dalam mengikat kafein dari larutan dan kafein tersebut benar-benar terpisah dari zat-zat lain. Karena klofrom disini bersifat non polar. Terimakasih 🙏🏻
BalasHapusSaya Bella Veronica (095) akan mencoba menjawab permasalahan no.3 yang menjadi faktor yang mempengharuinya adalah yaitu internal (praktikkan) dan eksternal (bahan baku yang digunakan dan perlakuan yang tepat).
BalasHapus